Sebelum kapal selam itu di buat Drebbel, seorang temannya bernama William Bourne merancang rencana untuk membuat kapal tersebut pada tahun 1578, namun tidak berhasil dan dapat diwujudkan oleh Drebbel. Pada awalnya, Drebbel hanya melihat sketsa-sketsa yang dibuat oleh kedua temannya itu. Namun secara perlahan tapi pasti, Drebbel mewujudkan sketsa yang menurutnya menarik dan unik tersebut.
Penambahan tabung udara pada kapal tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen. Perjalanan pertama kapal tersebut dilakukan bersama 12 pendayung di Sungai Thames. Dalam percobaan tersebut, kapal ini mampu menyelam hingga kedalaman 360 sampai 450 cm di bawah Sungai Thames, London, selama 2 sampai 3 jam. Bentuk kapal selam terakhir yang di buat oleh Drebbel memiliki enam pendayung dan mampu menampung sekitar 16 penumpang.
Kapal tersebut mampu menyelam hingga 3 jam serta berlayar hingga jarak 12 sampai 15 kaki di bawah permukaan air. Jalur kapal tersebut di mulai dari Westminster menuju ke Greenwich, pulang pergi. Kapal selam tersebut mirip seperti bentuk cerutu dan dibuat secara hidrodinamik, sebab menurut Drebbel bila kapal selam dibuat secara hidrodinamik akan lebih memudahkan dan dapat mengurangi hambatan saat tenggelam, sehingga dapat membuat kapal tenggelam secara lancer.
Kapal selam tersebut memiliki kecepatan mencapai 18 km/ jam. Sekarang ini kapal selam buatan Drebbel sudah mulai untuk di kembangkan demi tujuan militer. Kapal tersebut terus dikembangkan supaya dapat menjadi kapal selam perang, hal tersebut tentunya sangat bertolak belakang dengan keinginan Drebbel saat membangun kapal selam. Karena ia tidak menginginkan kapal selam buatannya berubah menjadi alat pembunuh sesama manusia. Drebbel meninggal pada 7 November 1633 di London. Demikian ulasan singkat tentang sejarah perkembangan dan juga penemu kapal selam yaitu Cornelius Van Drebbel. Semoga bermanfaat.
Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.
Ternyata kapal selam menggunakan prinsip penerapan Hukum Archimedes( pelajaran fisika smp, sma) yang tekait dengan terapung, melayang dan tenggelam. Kapal selam memiliki beberapa bagian yang membuat kapal selam dapat melayang dan terapung di dalam air, bagian-bagian tersebut yaitu :
- Tangki Ballast berfungsi untuk menyimpan udara dan air.
- Katup udara, berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam ballast (tangki).
- Katup air, berfungsi untuk memasukkan air ke dalam ballast (tangki).
- Tangki Kompresor udara, yang berfungsi memompa air keluar dari ballast dan diganti dengan udara.
Prinsip Kerja Kapal Selam
Kapal selam di desain memiliki tanki balast (trim), Tanki balast berfungsi menyimpan udara dan air. Ketika kapal selam siap untuk menyelam, katup-katup besaryang dikenal sebagai “kingstons”, yang terletak di dasar tangkibalas, dibuka untuk membiarkannya masuk ke laut. Udara di dalam tangki keluar melalui katup-katup pada bagian atas, yang dikenal sebagai “lubang-lubang angin”. Kapal selam itu masuk ke dalam air. Ketika kapal selam siap untuk muncul ke permukaan, lubang-lubang angin ditutup dan tekanan udara didorong masuk ke dalam tangki-tangki. Hal ini meniup air kembali melalui kingstons, dan kapal selam itu pun naik.
Dapat dikatakan bahwa tangki ballast ketika berisi udara berfungsi sebagai pelampung kapal selam sehingga kapal selam dapat terapung. Syarat benda dapat melayang di dalam air adalah ketika gaya apung benda sama besar dengan berat benda tersebut. Kapal selam ketika akan menyelam, membuka katup air dan menutup katup udara sehingga air laut masuk ke dalam tangki ballast dan membuat berat kapal selam bertambah serta tenggelam hingga ke kedalaman yang diinginkan. Karena masih memiliki udara dari tangki kompresor udara, kapal selam dapat menyeimbangkan gaya apung dengan beratnya. Namun, kapal selam akan pecah dan hancur jika terlalu dalam menyelam karena sesuai prinsip tekanan hidrostatis yaitu, semakin dalam masuk ke dalam air maka tekanan hidrostatisnya akan semakin besar.
Ketika kapal selam akan naik ke atas permukaan air, kapal selam membuka katup udara sehingga air di dalam tangki ballast terpompa keluar dan kapal selam akan terdorong naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar